MATERI AIJ
Pada materi kali ini akan membahas tentang konsep, prinsip dan cara kerja routing dinamis pada mata pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan, berikut ini pembahasannya.
Kompetensi Dasar
3.6. Mengevaluasi routing dinamis
4.6. Mengkonfigurasi routing dinamis
Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:
Routing dinamis adalah routing yang dilakukan oleh router dengan cara membuat jalur komunikasi data secara otomatis sesuai dengan pengaturan yang dibuat. Jika ada perubahan topologi di dalam jaringan, maka router akan otomatis membuat jalur routing yang baru. Routing dinamis ini berada pada lapisan network layer jaringan komputer dalam TCP/IP Protocol Suites.
Routing dinamis merupakan routing protocol yang digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dilakukan daripada menggunakan routing statis dan default. Meskipun begitu, routing jenis ini terdapat perbedaan dalam pemrosesan data di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
B. CARA KERJA ROUTING DINAMIS
Cara kerja routing dinamis yaitu Protokol Routing mengatur tiap Router sehingga dapat berkomunikasi antar Router satu dengan Router lainnya dan saling memberikan informasi dan juga tentunya informasi Routing yang dapat mengubah isi dari routing table, dengan kata lain Dynamic Routing adalah proses pengisian data pada Routing table secara otomatis.
Berikut ini contoh konfigurasi routing dinamis rip menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer atau Cisco Packet Tracer Mobile :
Alat
-> Router : gunakan router “Generic” pada cisco packet trace
-> Pc/Client : gunakan “PC” atau “Laptop” biasa pada cisco packet tracer
Kabel
-> Router – Router : kabel serial DTE
-> Router – PC : kabel Crossover
Port
-> Router – Router : Port serial
-> Router – PC : Port FastEthernet
Catatan :
Router 0 – Router 1 : Port Serial 2/0
Router 1 – Router 2 : Port Serial 3/0
Router 0, 1, 2 – PC 0, 1, 2 : Port FastEthernet 0/0
FastEthernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 200.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Serial 2/0 :
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 20.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router 1 :
FastEthernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 200.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Serial 2/0 :
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 20.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Serial 3/0 :
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 21.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router 2 :
FastEthernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 200.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Serial 3/0 :
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 21.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Keterangan :
-> Perintah #en / enable : untuk mengaktifkan router
-> Perintah #conf t : untuk konfigurasi terminal pada router
-> Perintah #int fa : untuk mengkonfigurasi port fast ethernet
-> Perintah #int s : untuk mengkonfigurasi port serial
-> Perintah #ip add : untuk menambakan alamat IP
-> Perintah #no shutdown : untuk menghidupkan port
-> Perintah #ex / exit : untuk keluar dari konfigurasi
Titik-titik merah pada setiap port akan berubah menjadi hijau (port nyala) jika konfigurasi diatas berhasil ( perintah #no shutdown : menghidupkan port).
Selanjutnya setting IP Address pada masing-masing PC ( PC 0, 1, 2) :
IP Address : masukkan IP Address yang sekelas dengan IP Address FastEthernet (gateway) pada Router masing-masing
Subnet Mask : masukkan subnet mask kelas C jika menggunakan IP kelas C
Gateway : masukkan IP pada FastEthernet (gateway) masing-masing Router
Selanjutnya kita masuk pada tahap terakhir yaitu konfigurasi routing dinamis nya (RIP) :
Network : Pada RIP diisi dengan IP FastEthernet dan Serial yang ada didalam router itu sendiri dengan host terkecil yaitu dengan 0.
Misalnya : Di Router 0 terdapat 2 IP :
fa0/0 : 200.168.1.1 lalu diisi dengan 200.168.1.0
s2/0 : 20.1.1.1 lalu diisi dengan 20.1.1.0
Setting IP Route Dinamis:
Router 0 :
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 200.168.1.0
Router(config-router)#network 20.1.1.0
Router 1 :
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 20.1.1.0
Router(config-router)#network 200.168.2.0 Router(config-router)#network 21.1.1.0
Router 2 :
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 200.168.3.0
Router(config-router)#network 21.1.1.0
MENENTUKAN CARA PEMERIKSAAN PERMASALAHAN PADA ROUTING DINAMIS
1. Pemeriksaan pada Protocol Routing RIP
Perintah yang dapat digunakan untuk melakukan Pemeriksaan pada Protocol Routing RIP, di antaranya :
Show ip route. Perintah tersebut untuk mengetahui informasi rute dan banyaknya perangkat yang menggunakan konfigurasi routing RIP pada tabel routing suatu jaringan.
Show ip rip database. Perintah tersebut berfungsi untuk melihat informasi yang telah diterima RIP serta informasi dari mana router mempelajari routing.
Show ip protocols. Perintah tersebut berfungsi untuk memastikan bahwa protocol routing aktif dan berfungsi.
Debug ip rip ? . Perintah tersebut hanya untuk melihat perubahan pada database.
Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan Konektifitas Jaringan pada PC
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:
1. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,
c) Pemasangan konektor tidak longgar
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
2. Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.
Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.
Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d) IP Addres adalah 10.1.1.7
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik.
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).
Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing.
Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak.
Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki
Memperbaiki konfigurasi routing dinamis
Konfigurasi Routing Dynamic RIP di Mikrotik CLI
Routing adalah mekanisme di mana sebuah mesin bisa menemukan untuk kemudian berhubungan dengan mesin lain. Diperlukan sebuah proses routing atau secara mudah router dapat dikatakan, menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan. Dalam implementasinya, router sering dipakai untuk menghubungkan jaringan antar lembaga atau perusahaan yang masing-masing telah memiliki jaringan dengan network id yang berbeda. Contoh lainnya yang saat ini populer adalah ketika suatu perusahaan akan terhubung ke internet. Maka router akan berfungsi mengalirkan paket data dari perusahaan tersebut ke lembaga lain melalui internet, sudah tentu nomor jaringan perusahaan tersebut akan berebeda dengan perusahaan yang dituju.
Berikut ini adalah langkah kerjanya:
system identity set name=Fatakhul8
Lalu konfigurasi networknya untuk ether1 adalah adapter yang menghubungkan router dengan client1 sedangkan ether2 adalah adapter yang menghubungkan router1 dengan router2.
ip address add interface=ether1 address=10.8.17.1/29
ip address add interface=ether1 address=20.8.17.1/24
Selanjutnya Buka Router2 kemudian ubah hostname dengan cara ketikan system identity set name=NamaHostnameNYA. Misalnya:
system identity set name=Bastian17
Setelah itu konfigurasi networknya untuk ether1 adalah adapter yang menghubungkan router dengan client2
ip address add interface=ether1 address=11.8.17.1/29
ip address add interface=ether1 address=20.8.17.2/24 sedangkan ether2 adalah adapter yang
menghubungkan router2 dengan router1.
Konfigurasi untuk adapter yang menghubungkan router1 dengan router2.
routing rip interface add interface=ether2 send=v1 receive=v1
“untuk interface menyesuaikan”
Konfigurasi untuk adapter yang menghubungkan router2 dengan router1.
routing rip interface add interface=ether2 send=v1 receive=v1
“untuk interface menyesuaikan”
Langkah Routing RIP pada router1.routing rip network add network=10.8.17.0/29
routing rip network add network=20.8.17.0/24
Langkah Routing RIP pada router2.
routing rip network add network=11.8.17.0/29routing rip network addnetwork=20.8.17.0/24
Untuk melihat table routing.
ip route print
Isikan IP pada Client1 windows XP yang terhubung dengan Router1.
Win XP = 10.8.17.5/29
Gateway = 10.8.17.1
Isikan IP pada Client2 windows 7 yang terhubung dengan Router2.Win XP = 11.8.17.4/29
Gateway = 11.8.17.1
1. Mencegah Informasi Bocor
Fungsi firewall yang pertama lebih dari sekadar mencatat aktivitas pengguna. Firewall mampu mencegah bocornya informasi yang berharga. Lebih jelasnya, firewall mencegah pengguna mengirim file berharga yang bersifat konfidensial atau rahasia kepada pihak lain.
2. Sebagai Pos Keamanan Jaringan
Fungsi firewall berikutnya termasuk dalam mengontrol lalu lintas data saat mengakses jaringan privat yang dilindungi. Semua lalu lintas yang keluar masuk jaringan harus melewati firewall untuk dilakukan pemeriksaan, entah itu dengan cara menyaring, membatasi atau bahkan menolak. Sementara itu, firewall juga akan bekerja menurut kriteria seperti alamat IP dari komputer sumber, Port TCP/UDP sumber dari sumber, alamat IP dari komputre tujuan, Port TCP/UDP tujuan pada komputer tujuan, dan informasi dari header.
3. Sebagai Kontrol Pengawas Arus Paket Data
Selain sebagai pos keamanan jaringan, fungsi firewall lainnya adalah sebagai kontrol pengawas arus paket data yang mengalir pada jaringan. Selain itu, fungsi firewall juga mencakup modifikasi paket data yang datang sehingga mampu menyembunyikan sebuah IP address.
4. Mencatat Aktivitas Pengguna
Berikutnya, setiap kali pengguna komputer mengakses data, firewall akan mencatatnya sebagai dokumentasi (log files). Catatan data tersebut akan digunakan untuk mengembangkan sistem keamanan komputer. Selain itu, fungsi firewall beroperasi untuk melakukan autentifikasi terhadap akses ke jaringan.
1. Personal Firewall
Jenis firewall yang pertama adalah personal firewall yang didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya.
2. Network Firewall
Jenis firewall yang kedua adalah network firewall yang didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server.
Contoh dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA, IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf dalam keluarga sistem operasi Unix BSD, serta SunScreen dari Sun Microsystems, Inc. yang dibundel dalam sistem operasi Solaris.
Firewall bekerja dengan cara menganalisis paket data yang keluar dan masuk ke dalam lingkungan yang dilindungi oleh sistem firewall. Paket data yang mengandung kejanggalan
akan ditolak untuk masuk ataupun keluar jaringan komputer yang dilindungi.
Filter firewall akan bekerja melakukan pemeriksaan sumber dari paket data yang masuk untuk mengontrol paket dari mana saja yang boleh masuk. Sistem juga akan melakukan pemblokiran pada jenis jaringan tertentu sekaligus mencatat lalu lintas paket data yang mencurigakan.
8 Jenis Firewall yang Bisa Melindungi Jaringan Komputer
Apa itu Firewall? Adalah alat cybersecurity (keamanan cyber) yang digunakan untuk menyaring lalu lintas di jaringan. Tujuan utama firewall adalah untuk memblokir permintaan lalu lintas dan paket data yang berbahaya atau kira-kira mengancam, sambil mengizinkan lalu lintas yang sah.
Firewall dapat berupa perangkat lunak, perangkat keras, atau berbasis cloud, dengan setiap jenis firewall memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Komputer, apalagi yang terhubung pada jaringan, sangat rentan untuk dibobol. Untuk itu, komputer wajib memiliki pelindung jaringan yang disebut firewall. Apalagi jika itu komputer perusahaan atau bisnis yang penuh dengan data penting.
Terkadang menjadi tantangan tersendiri memilih firewall yang pas, karena tipe firewall itu ada banyak. Tiap firewall memiliki fitur dan cara konfigurasi yang berbeda-beda, jadi kamu harus tahu jenis mana yang paling diperlukan komputermu.
Jenis firewall dapat dibagi menjadi beberapa kategori berbeda berdasarkan struktur umum dan metode operasinya. Berikut adalah 8 jenis-jenis firewall yang sudah Carisinyal kumpulkan buat kamu.* sumber: www.slideshare.net
Packet-Filtering Firewall adalah sebuah mekanisme yang bisa memblokir paket-paket data jaringan yang dilakukan berdasarkan aturan yang telah di-set sebelumnya oleh pengguna. Dengan teknologi keamanan ini, paket data akan disortir mana yang bisa masuk dan mana yang akan diblokir.
Lalu lintas jaringan yang mencurigakan seperti alamat IP yang tidak dikenal, nomor TCP/UDP yang aneh, aplikasi yang menurut program membahayakan, dan sebagainya, akan diblokir oleh Filter Firewall. Sebenarnya Filtering ini sudah ada juga sebagai fitur dasar tiap OS seperti Linux dan Windows.
Karena ini merupakan jenis firewall yang paling tua alias pertama ada, cara kerjanya pun paling sederhana. Firewall akan memeriksa paket data yang berseliweran di traffic router atau traffic switch.
Yang diperiksa antara lain tipe paket, nomor port, alamat IP (tujuan dan asalnya), dan informasi tingkat permukaannya tanpa membuka paket datanya. Jika dari kisi-kisi tadi paketnya tidak lolos inspeksi firewall, maka paket akan ditolak dan dibuang.
Kelebihan Packet-Filtering Firewall adalah, tidak membutuhkan sumber daya yang banyak, yang berarti tidak berdampak besar pada kinerja komputer kamu. Kekurangannya, firewall ini kurang akurat dibandingkan firewall kekinian yang teknologinya sudah pasti lebih canggih.
Gateway Level Sirkuit adalah jenis firewall sederhana lainnya yang dimaksudkan untuk kerja cepat dan mudah dalam menyetujui atau menolak lalu lintas, tanpa menggunakan sumber daya komputasi yang signifikan.
Fungsi utama firewall ini adalah memverifikasi Transmission Control Protocol (TCP). Pemeriksaan handshake TCP (proses pembuatan koneksi TCP) dirancang untuk memastikan bahwa sesi dari paket itu sah.Meskipun sangat hemat sumber daya, firewall ini tidak memeriksa paket yang datang dan pergi. Jadi, kalau misalnya ada sebuah paket mengandung malware, tetapi memiliki handshake TCP yang tepat, paket itu akan lolos. Inilah alasan Gateway Level-Sirkuit tidak cukup untuk melindungi komputer yang dipakai untuk bisnis.
Stateful Inspection Firewall berupa jaringan yang bertugas melacak kondisi karakteristik dan pengoperasian jaringan. Jenis firewall ini dikonfigurasi untuk membeda-bedakan paket jaringan yang 'baik' dan patut lewat dalam berbagai jenis koneksi.
Firewall ini menggabungkan teknologi inspeksi paket dan verifikasi handshake TCP untuk menciptakan tingkat perlindungan yang lebih tinggi daripada ketika kamu tidak menggunakannya.
Namun, jenis firewall ini memberikan lebih banyak tekanan pada sumber daya komputasi. Sehingga, dapat memperlambat transfer paket yang sah dibandingkan dengan firewall lainnya.* sumber: www.nesabamedia.com
Proxy Firewall sebenarnya sama saja dengan Application-Level Gateway atau Cloud Firewall. Proxy firewall alias firewall proksi beroperasi pada lapisan aplikasi untuk memfilter lalu lintas masuk antara jaringan kamu dan sumber lalu lintas. Karena itulah, namanya Application-Level Gateway (gateway/jembatan tingkat aplikasi).
Firewall ini dikirimkan melalui solusi berbasis cloud atau perangkat proxy lain. Tidak membiarkan lalu lintas terhubung secara langsung, firewall proksi terlebih dahulu membuat koneksi ke sumber lalu lintas dan memeriksa paket data yang masuk, jadi benar-benar tersaring dengan baik.
Cara kerjanya sebenarnya mirip dengan firewall inspeksi stateful karena memeriksa paket dan protokol handshake TCP. Namun, firewall proksi juga melakukan inspeksi lapisan dalam paket, memeriksa isi konten dari paket informasi untuk memverifikasi bahwa paket tersebut tidak mengandung malware. Setelah selesai dicek, paket akan disetujui Proxy untuk maju ke tujuan.
Singkatnya, Proxy Firewall menciptakan lapisan pemisahan ekstra antara klien (sistem tempat paket data berasal) dan masing-masing perangkat di jaringan kamu. Memberikan perlindungan tambahan untuk jaringan secara anonim.Satu kelemahan pada firewall proksi adalah dapat melambatkan jaringan komputer secara signifikan karena ada langkah-langkah tambahan dalam proses pengiriman paket datanya.* sumber: www.phintraco.com
Next-Generation Firewall, dari namanya kamu mungkin sudah bisa menebak. Ada banyak produk firewall yang baru-baru ini dirilis dan disebut sebagai Firewall Generasi Baru. Beberapa fitur umum dari arsitektur firewall generasi baru ini ada inspeksi paket dalam (memeriksa isi sebenarnya dari paket data), pemeriksaan handshake TCP, dan inspeksi paket tingkat-permukaan. Sejauh ini cara kerjanya sama seperti Proxy, ya.
Bedanya, firewall generasi baru ini bisa mencakup teknologi lainnya, seperti intrusion prevention system (IPS) alias sistem pencegahan intrusi yang berfungsi untuk menghentikan serangan terhadap jaringan kamu secara otomatis. Jadi otomatis mendeteksi masalah, langsung memperbaiki masalahnya.
Masalahnya adalah, sebenarnya tidak ada produk 'firewall generasi baru'. Ini hanya nama sisipan yang ditulis oleh produsen. Jadi, kamu harus menilik lagi baik-baik spesifikasi firewall yang kamu pilih sebelum berinvestasi di sana.* sumber: www.colocationamerica.com
Selanjutnya, ada Software Firewall. Sering salah dianggap antivirus, ini adalah Software Firewall. Sebenarnya masuk akal jika orang salah mengenali dua benda ini, karena baik software firewall maupun antivirus merupakan mekanisme yang menyediakan keamanan untuk sistem.
Perbedaannya, firewall membantu mengendalikan lalu lintas jaringan dalam sistem dengan bertindak sebagai penghalang (filter) lalu lintas yang masuk. Sedangkan antivirus kerjanya melindungi sistem terhadap serangan internal dengan mencari file dan virus berbahaya lalu menghapusnya.
Intinya, baik firewall maupun antivirus merupakan bagian dari keamanan cyber yang akan melindungi sistem. Perbedaan besarnya hanya dalam cara mereka beroperasi dan bekerja.
Software Firewall mencakup semua jenis firewall yang diinstal pada perangkat. Manfaat jenis firewall ini adalah sangat berguna untuk menciptakan pertahanan secara mendalam dengan mengisolasi masing-masing titik akhir jaringan dari dua arah. Kekurangannya, pemeliharaan firewall perangkat lunak individual pada perangkat yang berbeda bisa jadi sulit dan memakan waktu.
Selain itu, tidak setiap perangkat di jaringan kompatibel dengan software firewall tunggal, jadi mungkin kamu harus menggunakan beberapa perangkat lunak firewall yang berbeda untuk tiap komputer.Tadi ada Software Firewall, sekarang ada Hardware Firewall. Jenis firewall ini menggunakan alat fisik yang bertindak dengan cara yang mirip dengan router lalu lintas. Cara kerjanya mencegat paket data dan permintaan lalu lintas sebelum mereka terhubung ke server jaringan.
Firewall berbasis alat fisik seperti ini unggul pada keamanan perimeter dengan memastikan lalu lintas berbahaya dari luar jaringan distop sebelum titik akhir jaringan kamu terpapar risiko.
Namun, ada juga kelemahan utama firewall berbasis perangkat keras. Yaitu mudah diserangan oleh 'orang dalam'. Dan, perlu diperhatikan kalau kemampuan tiap firewall perangkat keras bervariasi tergantung pabrikan. Beberapa mungkin memiliki kapasitas yang lebih terbatas untuk menangani koneksi simultan daripada yang lain. Jadi, pastikan kamu pilih Hardware Firewall dari merk dan tipe yang recommended.
Terakhir, ada Cloud Firewall alias Firewall-as-a-Service (FaaS). Jenis firewall ini dianggap sama dengan Prozy Firewall, karena server cloud sering digunakan dalam pengaturan firewall proksi. Meskipun, sebenarnya, proxy tidak harus selalu ada di cloud.
Manfaat firewall berbasis cloud adalah sangat mudah untuk ditambahkan ataupun dikurangi. Ketika kebutuhan kamu meningkat, kamu bisa menambahkan kapasitas tambahan ke server cloud untuk memfilter beban lalu lintas yang lebih besar. Jadi, sama seperti Hardware Firewall, Cloud Firewall ini unggul pada keamanan perimeter.
Cara Mengkonfigurasi Firewall
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang bagaimana caranya untuk
memblokir suatu situs web menggunakan fitur Firewall pada MikroTik. Untuk lebih jelasnya,
mari kita simak langkah-langkahnya… yuk, cekidot …
PENGUJIAN FIREWALL PADA WINDOWS 10
Nah,,,Pada pengujian ini, saya akan menjelaskan bagaimana langkah - langkah pengujian firewall pada windows 10, Dimana pada pengujian ini kita akan masuk ke " CMD "untuk membuktikan atau mengecek apakah firewall -nya sudah aktif (on) atau tidak aktif (off) pada windows.
1). Kemudian silahkan cekalamat ip pada PC yang terhubung dengan jaringan satu segmen yang bisa melalui wifi dan Lan,
dengan cara Ketikkan : ipconfig ( lalu enter )
Maka akan tampil alamat ip dari pc, Dan disini dapat terlihat alamat ip pada pc saya yaitu : 172.10.40.67
2). Selanjutnya lakukan pemanggilan alamat ip
dengan cara: ping 172.10.40.67 ( lalu enter ).
Jika berhasil, maka otomatis akan replay, seperti tampilan pada gambar diatas.
Manfaat Firewall
Jenis-Jenis Firewall
Cara Kerja Firewall
1. Packet-Filtering Firewall
2. Circuit-Level Gateway
3. Stateful Inspection Firewall
4. Proxy Firewall
5. Next-Generation Firewall
6. Software Firewall
7. Hardware Firewall
8. Cloud Firewall
Pada materi kali ini akan membahas tentang konsep, prinsip dan cara kerja routing dinamis pada mata pelajaran Administrasi Infrastruktur Jaringan, berikut ini pembahasannya.
Kompetensi Dasar
3.6. Mengevaluasi routing dinamis
4.6. Mengkonfigurasi routing dinamis
Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:
- Menjelaskan konsep routing dinamis
- Menjelaskan perintah dasar
- Menentukan cara konfigurasi routing dinamis
- Melakukan konfigurasi routing dinamis
- Menguji hasil konfigurasi routing dinamis
- Membuat laporan konfigurasi routing dinamis
Routing dinamis adalah routing yang dilakukan oleh router dengan cara membuat jalur komunikasi data secara otomatis sesuai dengan pengaturan yang dibuat. Jika ada perubahan topologi di dalam jaringan, maka router akan otomatis membuat jalur routing yang baru. Routing dinamis ini berada pada lapisan network layer jaringan komputer dalam TCP/IP Protocol Suites.
Routing dinamis merupakan routing protocol yang digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah dilakukan daripada menggunakan routing statis dan default. Meskipun begitu, routing jenis ini terdapat perbedaan dalam pemrosesan data di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
B. CARA KERJA ROUTING DINAMIS
Cara kerja routing dinamis yaitu Protokol Routing mengatur tiap Router sehingga dapat berkomunikasi antar Router satu dengan Router lainnya dan saling memberikan informasi dan juga tentunya informasi Routing yang dapat mengubah isi dari routing table, dengan kata lain Dynamic Routing adalah proses pengisian data pada Routing table secara otomatis.
- Kelebihan Routing Dinamis:
- Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya.
- Proses konfigurasi jaringan lebih cepat
- Cocok digunakan untuk jaringan berskala besar/luas
- Jalur ditentukan secara otomatis oleh sistem
- Tidak perlu mengetahui semua network yang ada
- Kekurangan Routing Dinamis
- Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbaharui Tabel Routing setiap saat ketika ada perubahan.
- Beban CPU Router akan naik seiring dengan table routing yang banyak.
- Bandwidth yang dibutuhkan lebih besar
- Keamanan jaringan berkurang dibanding routing static
- Membutuhkan RAM yang lebih besar untuk menentukan jalur terbaik saat terjadi down
- RIP (Routing Information Protocol)
- Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453).
- BGP (Border Gateway Protocol)
- Border Gateway Protocol disingkat BGP adalah inti dari protokol routing Internet. Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan Internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dari Internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan. BGP dijelaskan dalam RFC 4271. RFC 4276 menjelaskan implementasi report pada BGP-4, RFC 4277 menjelaskan hasil ujicoba penggunaan BGP-4. Ia bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat dicapai antar Autonomous System (AS).
- IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)
- Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah vektor jarak routing yang interior protocol (IGP) yang dikembangkan oleh Cisco. Hal ini digunakan oleh router untuk bertukar routing yang data dalam suatu sistem otonom . IGRP adalah protokol proprietary . IGRP diciptakan pada bagian untuk mengatasi keterbatasan RIP (count hop maksimum hanya 15, dan routing tunggal metrik) bila digunakan dalam jaringan yang besar.
- EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing Protocol)
- Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) adalah lanjutan jarak-vector routing protokol yang digunakan pada jaringan komputer untuk mengotomatisasi routing yang keputusan dan konfigurasi. Protokol ini dirancang oleh Cisco Systems sebagai protokol proprietary, hanya tersedia pada router Cisco. Fungsi parsial dari EIGRP dikonversi menjadi sebuah standar terbuka pada tahun 2013 dan diterbitkan dengan statusnya informasi sebagai RFC 7868 pada tahun 2016.
- OSPF (Open Shortest Path First)
- Open Shortest Path First (OSPF) adalah routing protocol untuk Internet Protocol (IP) jaringan. Ini menggunakan link state routing yang algoritma (LSR) dan jatuh ke dalam kelompok protokol routing interior , yang beroperasi dalam satu sistem otonom (AS). Hal ini didefinisikan sebagai OSPF Versi 2 di RFC 2328 (1998) untuk IPv4 . Update untuk IPv6 ditetapkan sebagai OSPF Versi 3 di RFC 5340 (2008).
Berikut ini contoh konfigurasi routing dinamis rip menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer atau Cisco Packet Tracer Mobile :
- Pastikan aplikasi Cisco Packet Tracer telah terpasang dan silakan buka aplikasi tersebut.
- Buat topologi sesuai yang di inginkan dan tentukan IP Address yang akan dipakai, contoh :
Alat
-> Router : gunakan router “Generic” pada cisco packet trace
-> Pc/Client : gunakan “PC” atau “Laptop” biasa pada cisco packet tracer
Kabel
-> Router – Router : kabel serial DTE
-> Router – PC : kabel Crossover
Port
-> Router – Router : Port serial
-> Router – PC : Port FastEthernet
Catatan :
Router 0 – Router 1 : Port Serial 2/0
Router 1 – Router 2 : Port Serial 3/0
Router 0, 1, 2 – PC 0, 1, 2 : Port FastEthernet 0/0
- Setting dahulu port fastethernet dan port serial dengan mengisi IP Address pada masing-masing port dengan menggunakan CLI pada router.
FastEthernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 200.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Serial 2/0 :
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 20.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router 1 :
FastEthernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 200.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Serial 2/0 :
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 20.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Serial 3/0 :
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 21.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router 2 :
FastEthernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 200.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Serial 3/0 :
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 21.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Keterangan :
-> Perintah #en / enable : untuk mengaktifkan router
-> Perintah #conf t : untuk konfigurasi terminal pada router
-> Perintah #int fa : untuk mengkonfigurasi port fast ethernet
-> Perintah #int s : untuk mengkonfigurasi port serial
-> Perintah #ip add : untuk menambakan alamat IP
-> Perintah #no shutdown : untuk menghidupkan port
-> Perintah #ex / exit : untuk keluar dari konfigurasi
- Setelah selesai setting ip address pada setiap router maka tampilanya akan seperti dibawah ini :
Titik-titik merah pada setiap port akan berubah menjadi hijau (port nyala) jika konfigurasi diatas berhasil ( perintah #no shutdown : menghidupkan port).
Selanjutnya setting IP Address pada masing-masing PC ( PC 0, 1, 2) :
IP Address : masukkan IP Address yang sekelas dengan IP Address FastEthernet (gateway) pada Router masing-masing
Subnet Mask : masukkan subnet mask kelas C jika menggunakan IP kelas C
Gateway : masukkan IP pada FastEthernet (gateway) masing-masing Router
- Setelah selesai setting IP Address masing-masing PC, selanjutnya sobat setting IP Route ( Dinamis/RIP) pada CLI Router atau yang biasa disebut dengan proses Routing Dinamis.
Selanjutnya kita masuk pada tahap terakhir yaitu konfigurasi routing dinamis nya (RIP) :
Network : Pada RIP diisi dengan IP FastEthernet dan Serial yang ada didalam router itu sendiri dengan host terkecil yaitu dengan 0.
Misalnya : Di Router 0 terdapat 2 IP :
fa0/0 : 200.168.1.1 lalu diisi dengan 200.168.1.0
s2/0 : 20.1.1.1 lalu diisi dengan 20.1.1.0
Setting IP Route Dinamis:
Router 0 :
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 200.168.1.0
Router(config-router)#network 20.1.1.0
Router 1 :
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 20.1.1.0
Router(config-router)#network 200.168.2.0 Router(config-router)#network 21.1.1.0
Router 2 :
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 200.168.3.0
Router(config-router)#network 21.1.1.0
- Setelah semuanya selesai sekarang kita tes dengan PING pada PC.
- Buka menu “Command Prompt” lalu ketikan perintah “ping (ip tujuan)” atau bisa langsung mencoba kirim pesan gambar amplop dari satu pc ke pc yang lainnya, sampai disini harusnya semua pc dan router sudah dapat saling terhubung. Selesai.
MENENTUKAN CARA PEMERIKSAAN PERMASALAHAN PADA ROUTING DINAMIS
1. Pemeriksaan pada Protocol Routing RIP
Perintah yang dapat digunakan untuk melakukan Pemeriksaan pada Protocol Routing RIP, di antaranya :
Show ip route. Perintah tersebut untuk mengetahui informasi rute dan banyaknya perangkat yang menggunakan konfigurasi routing RIP pada tabel routing suatu jaringan.
Show ip rip database. Perintah tersebut berfungsi untuk melihat informasi yang telah diterima RIP serta informasi dari mana router mempelajari routing.
Show ip protocols. Perintah tersebut berfungsi untuk memastikan bahwa protocol routing aktif dan berfungsi.
Debug ip rip ? . Perintah tersebut hanya untuk melihat perubahan pada database.
Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan Konektifitas Jaringan pada PC
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2) Pengujian konektifitas jaringan
3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah
dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:
1. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:
a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak
b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,
c) Pemasangan konektor tidak longgar
d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.
2. Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.
Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.
Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.
Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.
Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)
IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.
Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :
a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d) IP Addres adalah 10.1.1.7
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0
Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.
Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik.
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).
Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.
Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing.
Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak.
Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki
Memperbaiki konfigurasi routing dinamis
Konfigurasi Routing Dynamic RIP di Mikrotik CLI
Routing adalah mekanisme di mana sebuah mesin bisa menemukan untuk kemudian berhubungan dengan mesin lain. Diperlukan sebuah proses routing atau secara mudah router dapat dikatakan, menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan. Dalam implementasinya, router sering dipakai untuk menghubungkan jaringan antar lembaga atau perusahaan yang masing-masing telah memiliki jaringan dengan network id yang berbeda. Contoh lainnya yang saat ini populer adalah ketika suatu perusahaan akan terhubung ke internet. Maka router akan berfungsi mengalirkan paket data dari perusahaan tersebut ke lembaga lain melalui internet, sudah tentu nomor jaringan perusahaan tersebut akan berebeda dengan perusahaan yang dituju.
Berikut ini adalah langkah kerjanya:
- Buatlah simulasi seperti gambar diatas.
system identity set name=Fatakhul8
Lalu konfigurasi networknya untuk ether1 adalah adapter yang menghubungkan router dengan client1 sedangkan ether2 adalah adapter yang menghubungkan router1 dengan router2.
ip address add interface=ether1 address=10.8.17.1/29
ip address add interface=ether1 address=20.8.17.1/24
Selanjutnya Buka Router2 kemudian ubah hostname dengan cara ketikan system identity set name=NamaHostnameNYA. Misalnya:
system identity set name=Bastian17
Setelah itu konfigurasi networknya untuk ether1 adalah adapter yang menghubungkan router dengan client2
ip address add interface=ether1 address=11.8.17.1/29
ip address add interface=ether1 address=20.8.17.2/24 sedangkan ether2 adalah adapter yang
menghubungkan router2 dengan router1.
Konfigurasi untuk adapter yang menghubungkan router1 dengan router2.
routing rip interface add interface=ether2 send=v1 receive=v1
“untuk interface menyesuaikan”
Konfigurasi untuk adapter yang menghubungkan router2 dengan router1.
routing rip interface add interface=ether2 send=v1 receive=v1
“untuk interface menyesuaikan”
Langkah Routing RIP pada router1.routing rip network add network=10.8.17.0/29
routing rip network add network=20.8.17.0/24
Langkah Routing RIP pada router2.
routing rip network add network=11.8.17.0/29routing rip network addnetwork=20.8.17.0/24
Untuk melihat table routing.
ip route print
Isikan IP pada Client1 windows XP yang terhubung dengan Router1.
Win XP = 10.8.17.5/29
Gateway = 10.8.17.1
Isikan IP pada Client2 windows 7 yang terhubung dengan Router2.Win XP = 11.8.17.4/29
Gateway = 11.8.17.1
- Test Ping Clinet1 ke Client2 atau Win XP ke Win 7 begitupun sebaliknya
1. Mencegah Informasi Bocor
Fungsi firewall yang pertama lebih dari sekadar mencatat aktivitas pengguna. Firewall mampu mencegah bocornya informasi yang berharga. Lebih jelasnya, firewall mencegah pengguna mengirim file berharga yang bersifat konfidensial atau rahasia kepada pihak lain.
2. Sebagai Pos Keamanan Jaringan
Fungsi firewall berikutnya termasuk dalam mengontrol lalu lintas data saat mengakses jaringan privat yang dilindungi. Semua lalu lintas yang keluar masuk jaringan harus melewati firewall untuk dilakukan pemeriksaan, entah itu dengan cara menyaring, membatasi atau bahkan menolak. Sementara itu, firewall juga akan bekerja menurut kriteria seperti alamat IP dari komputer sumber, Port TCP/UDP sumber dari sumber, alamat IP dari komputre tujuan, Port TCP/UDP tujuan pada komputer tujuan, dan informasi dari header.
3. Sebagai Kontrol Pengawas Arus Paket Data
Selain sebagai pos keamanan jaringan, fungsi firewall lainnya adalah sebagai kontrol pengawas arus paket data yang mengalir pada jaringan. Selain itu, fungsi firewall juga mencakup modifikasi paket data yang datang sehingga mampu menyembunyikan sebuah IP address.
4. Mencatat Aktivitas Pengguna
Berikutnya, setiap kali pengguna komputer mengakses data, firewall akan mencatatnya sebagai dokumentasi (log files). Catatan data tersebut akan digunakan untuk mengembangkan sistem keamanan komputer. Selain itu, fungsi firewall beroperasi untuk melakukan autentifikasi terhadap akses ke jaringan.
- Memodifikasi paket data yang ada di firewall yang disebut dengan Network Address Translation (NAT).
- Dipercayai sebagai akurasi data seperti informasi keuangan, spesifikasi produk, harga produk dan banyak lainnya Menjaga informasi rahasia dan berharga milik pengguna yang berkemungkinan menyelinap keluar tanpa sepengetahuan.
- Sebagai filter yang digunakan untuk mencegah lalu lintas tertentu mengalir ke subnet jaringan.
1. Personal Firewall
Jenis firewall yang pertama adalah personal firewall yang didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya.
2. Network Firewall
Jenis firewall yang kedua adalah network firewall yang didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server.
Contoh dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA, IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf dalam keluarga sistem operasi Unix BSD, serta SunScreen dari Sun Microsystems, Inc. yang dibundel dalam sistem operasi Solaris.
Firewall bekerja dengan cara menganalisis paket data yang keluar dan masuk ke dalam lingkungan yang dilindungi oleh sistem firewall. Paket data yang mengandung kejanggalan
akan ditolak untuk masuk ataupun keluar jaringan komputer yang dilindungi.
Filter firewall akan bekerja melakukan pemeriksaan sumber dari paket data yang masuk untuk mengontrol paket dari mana saja yang boleh masuk. Sistem juga akan melakukan pemblokiran pada jenis jaringan tertentu sekaligus mencatat lalu lintas paket data yang mencurigakan.
8 Jenis Firewall yang Bisa Melindungi Jaringan Komputer
Apa itu Firewall? Adalah alat cybersecurity (keamanan cyber) yang digunakan untuk menyaring lalu lintas di jaringan. Tujuan utama firewall adalah untuk memblokir permintaan lalu lintas dan paket data yang berbahaya atau kira-kira mengancam, sambil mengizinkan lalu lintas yang sah.
Firewall dapat berupa perangkat lunak, perangkat keras, atau berbasis cloud, dengan setiap jenis firewall memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Komputer, apalagi yang terhubung pada jaringan, sangat rentan untuk dibobol. Untuk itu, komputer wajib memiliki pelindung jaringan yang disebut firewall. Apalagi jika itu komputer perusahaan atau bisnis yang penuh dengan data penting.
Terkadang menjadi tantangan tersendiri memilih firewall yang pas, karena tipe firewall itu ada banyak. Tiap firewall memiliki fitur dan cara konfigurasi yang berbeda-beda, jadi kamu harus tahu jenis mana yang paling diperlukan komputermu.
Jenis firewall dapat dibagi menjadi beberapa kategori berbeda berdasarkan struktur umum dan metode operasinya. Berikut adalah 8 jenis-jenis firewall yang sudah Carisinyal kumpulkan buat kamu.* sumber: www.slideshare.net
Packet-Filtering Firewall adalah sebuah mekanisme yang bisa memblokir paket-paket data jaringan yang dilakukan berdasarkan aturan yang telah di-set sebelumnya oleh pengguna. Dengan teknologi keamanan ini, paket data akan disortir mana yang bisa masuk dan mana yang akan diblokir.
Lalu lintas jaringan yang mencurigakan seperti alamat IP yang tidak dikenal, nomor TCP/UDP yang aneh, aplikasi yang menurut program membahayakan, dan sebagainya, akan diblokir oleh Filter Firewall. Sebenarnya Filtering ini sudah ada juga sebagai fitur dasar tiap OS seperti Linux dan Windows.
Karena ini merupakan jenis firewall yang paling tua alias pertama ada, cara kerjanya pun paling sederhana. Firewall akan memeriksa paket data yang berseliweran di traffic router atau traffic switch.
Yang diperiksa antara lain tipe paket, nomor port, alamat IP (tujuan dan asalnya), dan informasi tingkat permukaannya tanpa membuka paket datanya. Jika dari kisi-kisi tadi paketnya tidak lolos inspeksi firewall, maka paket akan ditolak dan dibuang.
Kelebihan Packet-Filtering Firewall adalah, tidak membutuhkan sumber daya yang banyak, yang berarti tidak berdampak besar pada kinerja komputer kamu. Kekurangannya, firewall ini kurang akurat dibandingkan firewall kekinian yang teknologinya sudah pasti lebih canggih.
Gateway Level Sirkuit adalah jenis firewall sederhana lainnya yang dimaksudkan untuk kerja cepat dan mudah dalam menyetujui atau menolak lalu lintas, tanpa menggunakan sumber daya komputasi yang signifikan.
Fungsi utama firewall ini adalah memverifikasi Transmission Control Protocol (TCP). Pemeriksaan handshake TCP (proses pembuatan koneksi TCP) dirancang untuk memastikan bahwa sesi dari paket itu sah.Meskipun sangat hemat sumber daya, firewall ini tidak memeriksa paket yang datang dan pergi. Jadi, kalau misalnya ada sebuah paket mengandung malware, tetapi memiliki handshake TCP yang tepat, paket itu akan lolos. Inilah alasan Gateway Level-Sirkuit tidak cukup untuk melindungi komputer yang dipakai untuk bisnis.
Stateful Inspection Firewall berupa jaringan yang bertugas melacak kondisi karakteristik dan pengoperasian jaringan. Jenis firewall ini dikonfigurasi untuk membeda-bedakan paket jaringan yang 'baik' dan patut lewat dalam berbagai jenis koneksi.
Firewall ini menggabungkan teknologi inspeksi paket dan verifikasi handshake TCP untuk menciptakan tingkat perlindungan yang lebih tinggi daripada ketika kamu tidak menggunakannya.
Namun, jenis firewall ini memberikan lebih banyak tekanan pada sumber daya komputasi. Sehingga, dapat memperlambat transfer paket yang sah dibandingkan dengan firewall lainnya.* sumber: www.nesabamedia.com
Proxy Firewall sebenarnya sama saja dengan Application-Level Gateway atau Cloud Firewall. Proxy firewall alias firewall proksi beroperasi pada lapisan aplikasi untuk memfilter lalu lintas masuk antara jaringan kamu dan sumber lalu lintas. Karena itulah, namanya Application-Level Gateway (gateway/jembatan tingkat aplikasi).
Firewall ini dikirimkan melalui solusi berbasis cloud atau perangkat proxy lain. Tidak membiarkan lalu lintas terhubung secara langsung, firewall proksi terlebih dahulu membuat koneksi ke sumber lalu lintas dan memeriksa paket data yang masuk, jadi benar-benar tersaring dengan baik.
Cara kerjanya sebenarnya mirip dengan firewall inspeksi stateful karena memeriksa paket dan protokol handshake TCP. Namun, firewall proksi juga melakukan inspeksi lapisan dalam paket, memeriksa isi konten dari paket informasi untuk memverifikasi bahwa paket tersebut tidak mengandung malware. Setelah selesai dicek, paket akan disetujui Proxy untuk maju ke tujuan.
Singkatnya, Proxy Firewall menciptakan lapisan pemisahan ekstra antara klien (sistem tempat paket data berasal) dan masing-masing perangkat di jaringan kamu. Memberikan perlindungan tambahan untuk jaringan secara anonim.Satu kelemahan pada firewall proksi adalah dapat melambatkan jaringan komputer secara signifikan karena ada langkah-langkah tambahan dalam proses pengiriman paket datanya.* sumber: www.phintraco.com
Next-Generation Firewall, dari namanya kamu mungkin sudah bisa menebak. Ada banyak produk firewall yang baru-baru ini dirilis dan disebut sebagai Firewall Generasi Baru. Beberapa fitur umum dari arsitektur firewall generasi baru ini ada inspeksi paket dalam (memeriksa isi sebenarnya dari paket data), pemeriksaan handshake TCP, dan inspeksi paket tingkat-permukaan. Sejauh ini cara kerjanya sama seperti Proxy, ya.
Bedanya, firewall generasi baru ini bisa mencakup teknologi lainnya, seperti intrusion prevention system (IPS) alias sistem pencegahan intrusi yang berfungsi untuk menghentikan serangan terhadap jaringan kamu secara otomatis. Jadi otomatis mendeteksi masalah, langsung memperbaiki masalahnya.
Masalahnya adalah, sebenarnya tidak ada produk 'firewall generasi baru'. Ini hanya nama sisipan yang ditulis oleh produsen. Jadi, kamu harus menilik lagi baik-baik spesifikasi firewall yang kamu pilih sebelum berinvestasi di sana.* sumber: www.colocationamerica.com
Selanjutnya, ada Software Firewall. Sering salah dianggap antivirus, ini adalah Software Firewall. Sebenarnya masuk akal jika orang salah mengenali dua benda ini, karena baik software firewall maupun antivirus merupakan mekanisme yang menyediakan keamanan untuk sistem.
Perbedaannya, firewall membantu mengendalikan lalu lintas jaringan dalam sistem dengan bertindak sebagai penghalang (filter) lalu lintas yang masuk. Sedangkan antivirus kerjanya melindungi sistem terhadap serangan internal dengan mencari file dan virus berbahaya lalu menghapusnya.
Intinya, baik firewall maupun antivirus merupakan bagian dari keamanan cyber yang akan melindungi sistem. Perbedaan besarnya hanya dalam cara mereka beroperasi dan bekerja.
Software Firewall mencakup semua jenis firewall yang diinstal pada perangkat. Manfaat jenis firewall ini adalah sangat berguna untuk menciptakan pertahanan secara mendalam dengan mengisolasi masing-masing titik akhir jaringan dari dua arah. Kekurangannya, pemeliharaan firewall perangkat lunak individual pada perangkat yang berbeda bisa jadi sulit dan memakan waktu.
Selain itu, tidak setiap perangkat di jaringan kompatibel dengan software firewall tunggal, jadi mungkin kamu harus menggunakan beberapa perangkat lunak firewall yang berbeda untuk tiap komputer.Tadi ada Software Firewall, sekarang ada Hardware Firewall. Jenis firewall ini menggunakan alat fisik yang bertindak dengan cara yang mirip dengan router lalu lintas. Cara kerjanya mencegat paket data dan permintaan lalu lintas sebelum mereka terhubung ke server jaringan.
Firewall berbasis alat fisik seperti ini unggul pada keamanan perimeter dengan memastikan lalu lintas berbahaya dari luar jaringan distop sebelum titik akhir jaringan kamu terpapar risiko.
Namun, ada juga kelemahan utama firewall berbasis perangkat keras. Yaitu mudah diserangan oleh 'orang dalam'. Dan, perlu diperhatikan kalau kemampuan tiap firewall perangkat keras bervariasi tergantung pabrikan. Beberapa mungkin memiliki kapasitas yang lebih terbatas untuk menangani koneksi simultan daripada yang lain. Jadi, pastikan kamu pilih Hardware Firewall dari merk dan tipe yang recommended.
Terakhir, ada Cloud Firewall alias Firewall-as-a-Service (FaaS). Jenis firewall ini dianggap sama dengan Prozy Firewall, karena server cloud sering digunakan dalam pengaturan firewall proksi. Meskipun, sebenarnya, proxy tidak harus selalu ada di cloud.
Manfaat firewall berbasis cloud adalah sangat mudah untuk ditambahkan ataupun dikurangi. Ketika kebutuhan kamu meningkat, kamu bisa menambahkan kapasitas tambahan ke server cloud untuk memfilter beban lalu lintas yang lebih besar. Jadi, sama seperti Hardware Firewall, Cloud Firewall ini unggul pada keamanan perimeter.
Cara Mengkonfigurasi Firewall
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang bagaimana caranya untuk
memblokir suatu situs web menggunakan fitur Firewall pada MikroTik. Untuk lebih jelasnya,
mari kita simak langkah-langkahnya… yuk, cekidot …
- Pastikan Anda sudah login pada WinboxPada tampilan UI Winbox, buka navigasi IP (1) > Firewall (2). Maka akan muncul jendela Firewall.
- Buka tab Layer7 Protocols, lalu tekan tombol tambah berwarna biru untuk
- menambah Layer7 Protocols. Konfigurasikan:
- Name : (nama Layer7 Protocols yang diinginkan, misal ytb) (1)
- Masukkan alamat web-nya pada kotak isian Regexp: (2).
- Tekan tombol Apply lalu OK untuk menyimpan.
- Buka tab Filter Rules, lalu tekan tombol tambah berwarna biru untuk menambah
- rule. Kemudian akan terbuka jendela New Firewall Rule. Konfigurasikan:
- Pada bagian Action di tab Action (1), pilih drop (2).
- Pada bagian Layer 7 Protocol di tab Advanced, pilih [nama firewall layer7 .protocol] (4)
- Pada bagian Chain di tab General (5), pilih forward (6).
- Tekan tombol Apply lalu OK untuk menyimpan.
- Berikut adalah tampilan yang menandakan bahwa pembuatan firewall rule telah
- berhasil.
- Uji coba pada aplikasi peramban web Chrome. Anda juga bisa menggunakan aplikasi peramban yang lainnya. Jika berhasil maka akan tampil seperti pada gambar nomor 5
- di bawah ini.
PENGUJIAN FIREWALL PADA WINDOWS 10
Nah,,,Pada pengujian ini, saya akan menjelaskan bagaimana langkah - langkah pengujian firewall pada windows 10, Dimana pada pengujian ini kita akan masuk ke " CMD "untuk membuktikan atau mengecek apakah firewall -nya sudah aktif (on) atau tidak aktif (off) pada windows.
1). Kemudian silahkan cekalamat ip pada PC yang terhubung dengan jaringan satu segmen yang bisa melalui wifi dan Lan,
dengan cara Ketikkan : ipconfig ( lalu enter )
Maka akan tampil alamat ip dari pc, Dan disini dapat terlihat alamat ip pada pc saya yaitu : 172.10.40.67
2). Selanjutnya lakukan pemanggilan alamat ip
dengan cara: ping 172.10.40.67 ( lalu enter ).
Jika berhasil, maka otomatis akan replay, seperti tampilan pada gambar diatas.
Manfaat Firewall
Jenis-Jenis Firewall
Cara Kerja Firewall
1. Packet-Filtering Firewall
2. Circuit-Level Gateway
3. Stateful Inspection Firewall
4. Proxy Firewall
5. Next-Generation Firewall
6. Software Firewall
7. Hardware Firewall
8. Cloud Firewall
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda